Kamis, 27 Juni 2013

DAMPAK STRUKTUR ORGANISASI PADA KELANGSUNGAN SUATU ORGANISASI

             Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengorganisasian dilakukan untuk mencapai sasaran strategis dari sebuah organisasi yang harus dimulai dengan beberapa tahap, salah satunya yaitu proses mendesain organisasi. Pola hubungan spesifik dalam proses ini disebut struktur organisasi.


                Struktur organisasi juga dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal (Robbins,1996:166).

                Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja (Handoko,2003:169).
Teori mengatakan bahwa ada pengaruh dari struktur organisasi terhadap kinerja karyawan di suatu perusahaan, tergantung pada bentuk struktur organisasi yang dipakai perusahaan tersebut.
Struktur organisasi perusahaan cenderung berbeda. Struktur organisasi yang lazim digunakan adalah struktur sederhana, birokrasi dan struktur matriks.

                Secara spesifik, struktur hendaknya mengikuti strategi. Jika manajemen membuat suatu perubahan yang penting dalam strategi organisasi, struktur akan perlu dimodifikasikan untuk mengakomodasikan dan mendukung perubahan ini (Chandler, dalam Robbins:183).
Bentuk struktur organisasi yang beraneka cenderung mempengaruhi dimana tiap-tiap bentuk struktur organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing.
Jika dalam suatu organisasi semua sdm yang terlibat didalamya melakukan/melaksanakan semua kewajiban sesuai dengan tugasnya dan setiap individu ataupun kelmpok mematuhi semua peraturan yang sudah ditetapkan di dalam suatu organisasi maka fungsi dari struktur organisasi itupun akan berjalan lebih efektif berjalan bersama untuk mencapai suatu target atau visi dan misi dari organisasi tersebut.


KEUNGGULAN DARI STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA

Struktur organisasi sederhana ini   hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan  struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi   sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.  Untuk lebih mengetahui format struktur organisasi yang sederhana ini, perhatikan gambar berikut.

 Struktur Organisasi Sederhana

PEMILIK -> KARYAWAN

Sumber : Samuel C. Certo & J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
Struktur organisasi   sederhana   memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
o       Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
o       Sistemnya (imbalan, pengawasan dll)  tidak rumit  
o       Tidak mahal


Sedangkan kelemahan dari struktur sederhana adalah:
  • Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
  • Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
  • Dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk pemilik perusahaan
  • Tidak sesuai untuk organisasi yang besar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar